Senin, 19 Desember 2016

STRATEGI DAN MODEL MERANCANG SUMBER BELAJAR



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada kompetensi guru, terutama kompetensi profesional berkaitan dengan proses pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori pembelajaran, maka guru dituntut mampu menguasai dan memilih strategi dan model pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif, kreatif, dan belajar dalam suasana senang serta efektif.
Menghadapi tugas tersebut guru tentu harus menguasai strategi atau metode atau teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date. Bila pengetahuan guru sudah ketinggalan, apa lagi hanya mengandalkan pengalaman tanpa didukung teori-teori, maka guru akan banyak mandapatkan kesulitan. Paling tidak, untuk jenjang pendidikan dasar guru harus memahami garis besar strategi pembelajaran, termasuk mata pelajaran IPS. Materi pelatihan ini dimaksudkan memberikan wawasan bagi guru dalam melaksanakantugas akademik

1.2              Rumusan Masalah
1.      Bagaimana strategi dalam merancang sumber belajar ?
2.      Model apa saja yang di gunakan dalam merancang sumber belajar ?
3.      Bagaimana strategi dalam penggunaan sumber belajar ?
4.      Kegunaan Mempelajari Metode dan Strategi Pembelajaran ?

1.3              Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui strategi dalam merancang sumber belajar
2.      Untuk mengetahui model apa saja yang di gunakan dalam merancang sumber belajar
3.      Untuk mengetahui apa saja strategi dalam penggunaan sumber belajar
4.      Untuk mengetahui apa kegunaan mempelajari metode dan strategi pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN

1.1        STRATEGI MERANCANG SUMBER BELAJAR
Langkah-langkah dalam merancang sumber belajar, yaitu:
1.      Analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan perancangan sumber belajar di sekolah berdasarkan tuntutan karakteristik setiap mata pelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi, baik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki, maupun dari segi materi ataupun bahan yang akan disampaikan kepada anak didik. Di samping itu, analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelola dan pelaksana pembelajaran yang meliputi; kepala sekolah, pengawas, guru dan siswa. Analisis difokuskan kepada kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam merancang sumber belajar, termasuk kemampuan-kemampuan yang dipersyaratkan berkenaan dengan merancang sumber belajar.
2.      Penetapan sumber belajar. Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menyusun konsep dan konstruknya, aplikasi, serta implementasinya. Konsep dan konstruk yang telah tersusun akan dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber belajar.
3.      Pengembangan sumber belajar. Pengembangan sumber belajar ini, dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai masukan yang berasal dari penetapan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya, hasil dari pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi pengggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini, kemudian menjadi rujukan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4.      Evaluasi sumber belajar Kegiatan ini melihat kriteria keberhasilan dalam merancang sumber belajar dan mengevaluasi pelaksanaan penggunaan sumber belajar. Dengan evaluasi, kita dapat mengamati kekurangan-kekurangan dari sumber belajar tersebut. Sehingga, ada suatu perbaikan untuk mencapai sumber belajar yang lebih baik, yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang telah ditetapkan.

2.1        MODEL MERANCANG SUMBER BELAJAR
Dalam sumber belajar secara garis besar terdapat dua jenis  sumber belajar yaitu: sumber belajar yang dirancang dan sumber belajar yang dimanfaatkan. Dari kedua ini lahirlah enam jenis sumber belajar yaitu: pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar/lingkungan.
Contoh merancang sumber belajar: Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru atau pendidik ingin anak didiknya atau peserta didiknya aktif dalam pembelajaran. Langkah-langkah yang harus dilakukan:
1.      Pesan, memberikan informasi yang masih ada masalahnya sehingga guru menunjuk muridnya untuk memecahkan permasalahannya.
2.      Orang, guru sebagai pendidik mampu membuat suasana pembelajaran yang aktif dengan cara memanfaatkan sumber belajar yang ada didalam kelas maupun diluar kelas.
3.      Bahan, gambar yang dibuat guru sebagai sumber belajar dibuat dengan tidak diwarnai biarkan murid yang aktif untuk mewarnainya sesuai dengan keinginannya.
4.      Alat, agar peserta didik aktif, pendidik memberikan alat rancangan berupa, kumputer yang harus dirancang, mesin yang harus diperbaiki dan penjelasan oleh guru dan pelaksanaannya oreh peserta didik.
5.      Teknik atau metode yang digunakan adalah metode yang tak langsung, maksudnya guru hanya sebagai fasilitator dan peserta didik yang aktif contohnya diskusi, praktek dll.
6.       Latar/lingkungan, untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, latar/ lingkungan yang digunakan bisa di ruang laboratorium, dikelas, ditempat bermain/taman dan sebagainya.


3.1     STRATEGI PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR
      Strategi dalam menggunakan sumber belajar, seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai karakteristik sumber belajar yang digunakan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1)      Mengidentifikasi karakteristik sumber belajar yang akan digunakan. Sumber belajar yang ada sangatlah banyak, untuk itu guru harus mampu mengidentifikasi karakteristik dari masing-masing sumber belajar yang digunakan. Apakah sumber belajar yang digunakan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang diberikan. Artinya, Sumber belajar tersebut dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran tersebut dengan lancar (bermakna).
2)      Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai apakah kognitif, afektif atau psikomotor. Dalam hat ini sumber belajar yang digunakan dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
3)      Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan guru. Dalam merancang sumber belajar, seorang guru harus memahami kemampuannya dalam hal menggunakan sumber belajar. Tanpa memahami karakteristik dan penggunaan sumber belajar, proses pembelajaran tidak akan berjalan secara optimal.
4)      Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hal terpenting dalam merancang sumber belajar adalah menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sumber belajar yang dibutuhkan dan bermakna bagi siswa tentunya akan menarik perhatian siswa, sehingga diharapkan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.






4.1     KEGUNAAN MEMPELAJARI METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

a.        Guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima murid dengan baik.
Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang heterogen, sehingga sangat tidak cukup bila hanya dikembangkan satu metode dan strategi dalam pengajaran. Karena hal ini tentu akan menimbulkan konflik pada diri setiap anak didik yang merasa hal itu tidak sesuai dengan dirinya. Sehingga apa yang disampaikan oleh guru tidak mampu dicerna dengan baik. Tentu hal ini akan berbeda kejadiannya bila sang guru menguasai berbagaimacam metode dan menerapkannya langsung kepada anak didiknya.
b.      Guru dapat mengetahui lebih dari satu metode dan strategi pembelajaran.
Metode dan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan anak didik mengerti akan pelajarannya amat banyak bentuknya, kesemuanya itu diadakan agar apa yang disampaikan pendidik kepada peserta didik dapat dicerna dengan baik.
c.       Guru akan lebih mudah mengendalikan kelas.
Dengan menguasai banyak metode dan strategi, guru leluasa mengatur kelasnya untuk mengadakan suatu proses belajar, selain hal itu dapat menghemat tenaga guru, juga dapat mempercepat proses belajar mengajar. Dengan berbagai bentuk metode dan strategi, guru akan lebih mudah mengontrol mana siswa yang aktif dan mana siswa yang pasif.
d.      Guru akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas.
Semakin kaya dengan metode dan strategi, maka guru akan semakin kreatif dalam membuat suasana di dalam kelas. Guru yang kaya akan metode dan strategi akan selalu menjadikan suasan menyenangkan bagi para peserta didiknya. Sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar.
e.       Kreatifitas dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih variatif.
Semakin banyak metode dan strategi yang dikuasai oleh guru dalam menyampaikan mata pelajaran kepada anak didiknya, akan semakin mudah ia menyalurkan ilmunya. Walaupun ia menghadapi berbagai macam perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing anak didik.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi berbeda dengan metode, strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation achieving something; Sedangkan metode adalah a way in achieving something.
Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi enam, yaitu:
v Strategi pembelajaran langsung         
v Strategi pembelajaran tak langsung
v Strategi intiraktif
v Strategiempiric (experiential)
v Strategi pembelajaran mandiri.

B.     SARAN
Makalah ini masih memiliki banyak  kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah kami agar lebih baik lagi.





DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). Roestiyah H.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).
Wina Sanjana, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007).
Hamruni, Strategi Dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009).

1 komentar:

  1. microtouch titanium trim | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART
    The TITIAN titanium wedding ring ART Sledgehammer has been titanium bmx frame designed to improve titanium mens rings balance, improve microtouch titanium trim walmart balance, speed, endurance and speed. The citizen titanium dive watch slap features a large, thin handle $55.95 · ‎In stock

    BalasHapus